jangan langsung dipercayai.baca dan pikirkan bagaimana menurut nurani anda. bisa saja yang saya tulis ini salah. bisa saja ada benarnya.
emosi mewakili kebebasan sedangkan rasional adalah keterbatasan.
makhluk bernama manusia ada karena kurang lebih peran kolaborasi kedua hal ini yang menjadikan hasil pemikiran rasional dan emosional menjadi suatu bentuk kebudayaan yang unik satu sama lain.
manusia bebas dengan segala keterbatasannya.
karena bebas bukan berarti tanpa batas. batasan itulah yang menjadikan kita sebagai manusia.
sayangnya sekarang ini sedang ngetrend untuk menghilangkan segala keterbatasan. batas-batas wilayah, teritorial, jarak bahkan moral. batasnya hanya setipis tisu toilet. yang kemudian dilemparkan ke tong sampah.
manusia memang mempunyai bakat untuk menjadi hewan. hahahaha.
yang pada akhirnya kelakuan kita lebih dipimpin oleh emosional. boleh jadi perilaku manusia dipimpin oleh amarah. makannya banyak orang yang dengan mudahnya tersinggung. atau bahkan banyak yang berperilaku dengan pimpinan syahwat dengan segala obsesi dan ekspektasi yang terlanjur berlebihan. ambisi pun terkadang ikut berperan.
bukan berarti segala hal diatas tak baik. kita tak perlu menjadi seorang pertapa yang tak memiliki emosi dan hasrat di kehidupannya untuk sekedar hidup dan menjadi manusia.
namun perilaku yang dipimpin oleh emosional tanpa pemikiran rasional adalah tak lebih dari yang dilakukan binatang. bahkan terkadang binatang lebih beretika dibanding manusia.
bahkan buaya lebih setia kepada pasangannya daripada manusia.
terbatas tanpa kebebasan pun tak menjadikan kita sebagai manusia. rasional tanpa emosi membuat manusia tak lebih dari sekedar robot yang bergerak tanpa nurani.
sebagai anak ekonomi saya diajarkan bahwa manusia adalah makhluk rasional. namun tak serasional itu. pengaruh psychological juga besar engaruhnya akan pengambilan keputusan yang kita ambil.
keterbatasan tanpa emosional, itu hampa. pada akhirnya keterbatasan memaksa kita untuk berhenti berkembang dan stagnan.
pasti orang-orang seperti ini tak pernah merasakan jatuh cinta.
kasihan ya manusia.
kebebasan manusia menjajah dirinya sendiri.
begitu pula dengan keterbatasannya.
akhir-akhir ini pun saya merasa terjajah. dengan fashion.
bukan ding. dengan apa yang dikatakan orang akan diri saya. tentang segala peristiwa.
yang pada akhirnya I only see what people want me to see.
then, gondronglah rambut saya.
bentuk ekspresi kebebasan atas penjajahan penilaian orang.
banyak yang berkomentar. mungkin kalau saya mendapatkan sepuluh ribu rupiah untuk setiap orang yang menyarankan (menyuruh) saya untuk potong rambut, saya sudah bisa beli mesin kopi sendiri.
hahahahaha, pembenaran
![]() |
serem kan? |
oh iya, saya sedang menyukai kopi.
kapan-kapan saya cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar