Selasa, 25 Agustus 2015

#makantomat



Pagi di magelang memang luar biasa.
Luar biasa dinginnya.
Bikin mager,
Mager buat ngepost juga. hehehehe

Sudah lama sejak saya terakhir membuat post di blog ini hahaha, bahkan saya sampai lupa post apa yang terakhir saya bikin.

Banyak hal yang terjadi dan yang saya lakukan selama liburan ini. Dan banyak lagi hal yang tidak jadi saya lakukan hahaha.
Belum jadi bikin passport, belum jadi bikin rumah baca. Belum jadi diet, hadeeeh hidup saya memang tampaknya kebanyakan wacana. Ya doakan saja semoga segera terealisasi lah ya..

Oke, masuk ke inti cerita, yang ingin saya ceritakan di post kali ini adalah tentang tomat.
Gerakan #makantomat

Saya sudah makan 2 buah tomat pagi ini. Kamu?


Melihat pemberitaan di televisi, pasti kalian semua sudah tau. Harga tomat turun! Drastis bahkan sempat menyentuh Rp 300,- /kg

Senang?

Justru saya merasa kasihan.
Petani merugi hingga kisaran 15 juta. Panen yang melimpah tidak diimbangi dengan permintaan pasar yang menyebabkan petani banyak yang membuang tomat-tomat mereka.

Sebagian lain membiarkan tomat mereka membusuk di pohon.

Padahal tomat mereka kualitasnya bagus-bagus. Besar dan sangat oranye.
Segar hahahaha. mmm yummyy

Lantas apa yang bisa kita lakukan?

Sebenarnya cukup dengan melakukan hal yang sederhana.

Mari kita makan tomat.
Bisa di jus, bisa di makan langsung.

Saya pribadi lebih suka tomat dikonsumsi langsung. Lebih segar. Hahahaha

Dengan kita mulai mengkonsumsi tomat secara rutin. Sedikit demi sedikit kita akan menambah jumlah permintaan tomat di pasaran yang nantinya akan mengarah pada penaikan harga tomat. Kenaikan harga tomat akan menguntungkan petani.

Bayangkan jika satu orang mengkonsumsi setidaknya satu tomat sehari. Separuh saja dari populasi indonesia 130juta buah tomat sehari akan dikonsumsi, permitaan tomat akan melonjak dan harga akan naik. Harga naik, petani untung, kita senang karena kita kenyang makan tomat!

Selain itu, kita juga bisa memulai gaya hidup sehat yang murah. Bayangkan buah apa yang kaya vitamin dan harganya cuma 500 rupiah satu kilonya? Ya ini kesempatan kita, khususnya saya sebagai mahasiswa untuk sehat dengan hemat.

Bagaimana? Gerakan #makantomat ini akan sangat menguntungkan bagi konsumen, petani dan semua pihak yang terkait dalam komoditas tomat ini.

Seharusnya dengan panen seperti itu, kita bisa ekspor tomat ke luar negeri. Yaaah tapi itu urusan pemerintah dan eksportir besar, kita bisa apa?

Yang bisa kita lakukan ya #makantomat ini aja. Untuk pola hidup sehat, hemat dan membantu petani tomat.

Mungkin memang ini agak terlambat. Mungkin gerakan ini booming, (bahkan bisa gak booming sama sekali haha,) setelah harga tomat normal karena musim panen yang sudah berakhir.

Tapi, ya saya pikir ini yang bisa saya lakukan buat petani tomat.

Selain itu, saya suka tomat.

Ayo #makantomat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar