“Aku tak pernah benar-benar mengenalmu. Seperti hanya
mereka-reka bayanganmu dalam semestaku. Dari perilakumu, tulisanmu, caramu
menenangkanku. Tapi aku tak pernah benar-benar masuk dalam hidupmu.” –hariyots
Hahahahaha, tertawa.
Setiap orang memiliki dunianya sendiri. Kadang-kadang
terlalu sibuk berkutat hingga tak sadar bahwa tiap dunia saling bersinggungan
bahkan beririsan. Milikku, milikmu, miliknya, milik mereka semuanya.
Bayangkan sudah masuk dalam berapa dunia manusia dalam
kehidupan ini tokoh seorang anda? Tokoh seorang saya. Seorang Hariyo. Dari tiap-tiap orang yang kutemui, kutatap, saya kenal, ajak bicara atau sekedar tegur sapa. Tapi
dunia yang kupandang tentang anda, mereka dan semuanya adalah dari sudut mata
seorang Hariyo. Yang mungkin saja 110% berbeda dengan mata seorang lain.
Bahwa apa yang saya interpretasikan sebagai kamu, bukanlah “kamu”
yang kamu pandang sebagai “aku”. Saya tak pernah tahu apa yang telah dan sedang
anda lewati, rasakan, kerjakan dan pikirkan. Saya hanya membentuk bayangan diri
kamu dari perilaku, tulisan dan apa yang kamu ceritakan.
Maka benar-benarkah saya masuk dalam hidup anda? Atau dunia
kita hanya saling pandang, masing-masing membentuk bayang tanpa sedikitpun
bersinggungan?
Bingung? Hahahaha.
Sama. Sedang meracau.
Kemarin seorang teman membaca garis tangan saya. Buat lucu-lucuan
sih.
Katanya saya sedang jatuh cinta.
Dan malam ini.
Bulan tak lagi lengkap.
Seperti mengerti rindu tanah pada hujan.
Jadi, bagaimana aku harus melewati senyap seramai ini, jika tak
pernah benar-benar mengenalmu?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar