Sabtu, 05 September 2015

Meracau



“Aku tak pernah benar-benar mengenalmu. Seperti hanya mereka-reka bayanganmu dalam semestaku. Dari perilakumu, tulisanmu, caramu menenangkanku. Tapi aku tak pernah benar-benar masuk dalam hidupmu.” –hariyots

Hahahahaha, tertawa.


Setiap orang memiliki dunianya sendiri. Kadang-kadang terlalu sibuk berkutat hingga tak sadar bahwa tiap dunia saling bersinggungan bahkan beririsan. Milikku, milikmu, miliknya, milik mereka semuanya.

Bayangkan sudah masuk dalam berapa dunia manusia dalam kehidupan ini tokoh seorang anda? Tokoh seorang saya. Seorang Hariyo. Dari tiap-tiap orang yang kutemui, kutatap, saya kenal, ajak bicara atau sekedar tegur sapa. Tapi dunia yang kupandang tentang anda, mereka dan semuanya adalah dari sudut mata seorang Hariyo. Yang mungkin saja 110% berbeda dengan mata seorang lain.

Bahwa apa yang saya interpretasikan sebagai kamu, bukanlah “kamu” yang kamu pandang sebagai “aku”. Saya tak pernah tahu apa yang telah dan sedang anda lewati, rasakan, kerjakan dan pikirkan. Saya hanya membentuk bayangan diri kamu dari perilaku, tulisan dan apa yang kamu ceritakan.

Maka benar-benarkah saya masuk dalam hidup anda? Atau dunia kita hanya saling pandang, masing-masing membentuk bayang tanpa sedikitpun bersinggungan?

Bingung? Hahahaha.

Sama. Sedang meracau.

Kemarin seorang teman membaca garis tangan saya. Buat lucu-lucuan sih.
Katanya saya sedang jatuh cinta.

Dan malam ini.

Bulan tak lagi lengkap.

Seperti mengerti rindu tanah pada hujan.

Jadi, bagaimana aku harus melewati senyap seramai ini, jika tak pernah benar-benar mengenalmu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar