hujan masih turun rintik demi rintik, menyapu setiap sisir jalanan bekas pijakan manusia yang berjalan seakan tanpa dosa di muka bumi.
Bukan manusia yang menjadi tokoh utama dalam pandanganku, bukan pula pijakannya.
yah, aku semakin mendalami peran sebagai orang yang self-centered dengan menjadikan seonggok hujan yang turun perlahan sebagai tokoh utama. Bodo amat dengan manusia.
Damai. hujan turun tanpa membawa harapan dan luka. tak ada rasa yang larut dalam tetesannya. Hanya hujan. dan aku suka.
Hanya suka, tak ada rasa. tak perlu menertawai atau bahkan menangisi hujan.
Buat apa?
Seperti cinta, biarkan dia turun deras hingga bulir air terakhir jatuh menghantam bumi.
nikmati saja. biarkan hujan turun, biarkan cinta datang. tak perlu dihalang-halangi karena memang pada dasarnya kita tak bisa.
ahhh..
berurusan dengan manusia membuatku lelah.
terlalu banyak perasaan yang harus dilibatkan. dijaga.
dengan treatmen yang berbeda-beda.
tak seperti hujan.
semua hujan sama saja.
tinggal dinikmati setiap tetesnya. setiap kilat dan gunturnya.
indah. tak ada rasa yang harus dilibatkan
damai. :)))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar