Sudah lama rasanya saya tidak menjamah blog saya yang satu
ini. Yang sama berantakannya dengan kamar saya, hehe. Tidak terasa sudah
sekitar satu minggu saya hidup di perantauan. Haha. Padahal baru seminggu tapi
rasanya udah lama banget. Kangen magelang L
Malah jadi curhat ya,
Maaf deh..
Di perantauan ini banyak peristiwa yang telah saya alami.
Salah satu yang berkesan adalah 2 hari yang lalu, malam hari
saat saya dan dua orang teman saya sedang mengerjakan tugas ospek.
Itu nama asli
Saat itu saya, sarah dan hanif sedang mengerjakan tugas ospek di kantin asrama.
Saat itu sekitar jam 11 malam
Karena kondisi kantin asrama yang sudah sepi, untuk mengusir
kesunyian saya pun me-nyetel lagu
dari laptop saya.
Bajakan tentunya. Karena saya dapet lagu itu dari internet
secara gratis.
Disinilah konfliknya.
Saat saya mulai memainkan lagu bajakan itu, sarah tiba-tiba
bilang “stop!”
“itu bajakan kan? Ga usah di setel”
Mendingan dengerin radio katanya.
Saya bingung
Sarah beranggapan, mendengarkan lagu bajakan itu dosa,
karena kita nyolong lagu itu.
Dan dia ga suka.
Langsung saya matikan lagu itu.
Meski saya beranggapan bahwa its okay kita download lagu di internet bukanlah suatu masalah.
Karena seorang musisi adlaah seorang pekarya, bukan pekerja.
Seorang pekarya akan senang bila karyanya dikenal oleh
banyak orang. Bila dia mendapat untung dari karyanya, itu hanya efek samping. Itu
menurut saya lhoo
Dan adalah sangat lucu kejadian beberapa tahun lalu. Saat ada sebuah band, dia berkata dan
mengajak orang-orang untuk memerangi pembajakan.
Padahal mereka bisa terkenal karena pembajakan.
Musisi itu harusnya pekarya Kita semua adalah pekarya
Seharusnya
Seharusnya
Itu menurut saya.
Saya kembali mencoba memahami apa yang dikatakan sarah.
Dan dia tidak salah,
Mungkin bisa dikatakan kita nyolong.
Tetapi tentu seharusnya mereka tidak keberatan saya colong,
Karena dengan saya colong, saya mengetahui karya mereka.
Karena (seharusnya) mereka pekarya
Dan saya tetap mematikan lagu itu
Tidak memainkan lagu itu sedetik pun.
Karena saya menghargai pendapat sarah. Dan kami bertiga
mendengarkan radio yang notabene secara legal.
Inilah yang dibutuhkan kita semua. Memahami sebelum membenci.
Sebelum terjadi konflik.
Kebanyakan orang tidak dapat menerima perbedaan. Padahal bukankah
itu indah?
Perbedaan bukan alasan untuk memicu permusuhan.
Perbedaan seharusnya untuk dipahami
Setelah paham, kita tidak akan membenci, meski berbeda.
Mungkin saya berpendapat A dan anda berpendapat B tapi kita
masih berteman kan?
Mungkin ya, saya dan anda berbeda, dan kita masih berteman. Bukankah
itu indah?
Cobalah memahami, sebelum membenci.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar