Minggu, 18 Agustus 2013

mencoba.. sebelum..

Sudah lama rasanya saya tidak menjamah blog saya yang satu ini. Yang sama berantakannya dengan kamar saya, hehe. Tidak terasa sudah sekitar satu minggu saya hidup di perantauan. Haha. Padahal baru seminggu tapi rasanya udah lama banget. Kangen magelang L

Malah jadi curhat ya,
Maaf deh..

Di perantauan ini banyak peristiwa yang telah saya alami.
Salah satu yang berkesan adalah 2 hari yang lalu, malam hari saat saya dan dua orang teman saya sedang mengerjakan tugas ospek.

Sebut saja namanya sarah dan hanif.
Itu nama asli

Saat itu saya, sarah dan hanif sedang mengerjakan tugas ospek di kantin asrama.
Saat itu sekitar jam 11 malam
Karena kondisi kantin asrama yang sudah sepi, untuk mengusir kesunyian saya pun me-nyetel lagu dari laptop saya.
Bajakan tentunya. Karena saya dapet lagu itu dari internet secara gratis.

Disinilah konfliknya.

Saat saya mulai memainkan lagu bajakan itu, sarah tiba-tiba bilang “stop!”
“itu bajakan kan? Ga usah di setel”
Mendingan dengerin radio katanya.

Saya bingung

Sarah beranggapan, mendengarkan lagu bajakan itu dosa, karena kita nyolong lagu itu.
Dan dia ga suka.

Langsung saya matikan lagu itu.

Meski saya beranggapan bahwa its okay kita download lagu di internet bukanlah suatu masalah.
Karena seorang musisi adlaah seorang pekarya, bukan pekerja.

Seorang pekarya akan senang bila karyanya dikenal oleh banyak orang. Bila dia mendapat untung dari karyanya, itu hanya efek samping. Itu menurut saya lhoo

Dan adalah sangat lucu kejadian beberapa tahun  lalu. Saat ada sebuah band, dia berkata dan mengajak orang-orang untuk memerangi pembajakan.
Padahal mereka bisa terkenal karena pembajakan.

Musisi itu harusnya pekarya  Kita semua adalah pekarya
 Seharusnya
Itu menurut saya.

Saya kembali mencoba memahami apa yang dikatakan sarah.

Dan dia tidak salah,

Mungkin bisa dikatakan kita nyolong.
Tetapi tentu seharusnya mereka tidak keberatan saya colong,
Karena dengan saya colong, saya mengetahui karya mereka.
Karena (seharusnya) mereka pekarya

Dan saya tetap mematikan lagu itu
Tidak memainkan lagu itu sedetik pun.

Karena saya menghargai pendapat sarah. Dan kami bertiga mendengarkan radio yang notabene secara legal.

Inilah yang dibutuhkan kita semua. Memahami sebelum membenci. Sebelum terjadi konflik.

Kebanyakan orang tidak dapat menerima perbedaan. Padahal bukankah itu indah?
Perbedaan bukan alasan untuk memicu permusuhan.
Perbedaan seharusnya untuk dipahami

Setelah paham, kita tidak akan membenci, meski berbeda.

Mungkin saya berpendapat A dan anda berpendapat B tapi kita masih berteman kan?

Mungkin ya, saya dan anda berbeda, dan kita masih berteman. Bukankah itu indah?


Cobalah memahami, sebelum membenci.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar