Rabu, 09 Juli 2014

yeeeeaaaay!

mari nyanyikaaan sorak sorak bergembiraaa!!

kenapa?

hari tenang pemilu sudah tibaa nyahahahaha
dan pemilu telah terlaksana..

ALHAMDULILLAH

saya sejujurnya sedikit bersyukur dengan kondisi pemilu ini.

memang agak tidak kondusif siih
sedikit demi sedikit asas rahasia pemilu mulai pudar

masyarakat mulai terbuka dengan pilihannya masing-masing
dengan argumen dan pertimbangan masing-masing


diskusi mengenai capres-cawapres pun menjamur dimana-mana

hal ini tentu mendorong pendewasaan negeri ini dalam menghadapi perbedaan

katanya negeri kita bhineka tunggal ika?

jangan ngaku menghargai perbedaan budaya dan keberagaman kalau sekadar menghargai perbedaan pilihan saja masih susah..

nah dengan pemilu dengan kondisi seperti ini, masyarakat mulai terbuka menyatakan pilihannya
saya sama ibu saya pun beda pilihan hahahaha

dengan begini masyarakat lebih dituntut belajar menghargai perbedaan yang ada, menghilangkan asas rahasia (atau setidaknya memudarkan) dalam pemilu.

yaah namanya juga masih proses belajar kan,

ada yang lulus, ada pula yang tidak.

bagi yang lulus, selamat anda memberikan angin segar bagi negeri ini untuk bersatu
bagi yang tidak, belajar lagi yaa

hahahahaha

akan tetapi, karena ada istilah tak ada gading yang tak retak, maka tak ada yang sempurna di dunia kecuali andra dan gita

begitu juga proses belajar dalam pemilu tahun ini, masih perlu evaluasi disana-sini

yang saya sayangkan adalah media.

beberapa media bekerja secara tidak profesional. terlalu mendukung salah satu calon,

TV One mendukung calon nomor 1
Metro TV mendukung calon nomor 2

semua orang tahu itu, dan itu baru contoh, diluar itu banyak media yang secara kasat mata memang tidak terlihat namun menggiring masyarakat untuk memilih salah satu calon

yakin yang tadi anda coblos adalah pilihan anda sendiri?
bukan pilihan yang disuapkan media yang anda tonton kepada anda?

:)

sudaah, jangan sesali pilihan anda hahahaha

yang jelas media perlu dibenahi. kenetralan dan kode etiknya..

seharusnya media memberitakan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat.
bukan yang diinginkan masyarakat.
apalagi yang diinginkan penguasa.

bisa-bisa kita dibodohi lagi kayak yang dilakukan sama "eyang" heuheuheu

Indonesia sepertinya butuh sosok Ron Burgundy untuk membenahi profesionalitas media,
karena bagaimanapun informasi yang kita dapatkan sehari-hari sebagian besar berasal dari media masa.


kan bisa bahaya kalo media masa dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab demi kepentingannya..
dan membodohi masyarakat dengan berita/informasi yang dibuat-buat

media adalah alat yang menakutkan!

whoever controls the media
controls the mind

salam~


Tidak ada komentar:

Posting Komentar