Jujur saja, saya kecewa.
Beberapa minggu lalu saya ada mata kuliah yang membahas
tentang korupsi.
Kelas dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta
mendiskusikannya.
Sampai di kelompok saya ada yang terceletuk mengatakan
“korupsi di Indonesia
itu sudah parah dan susah diatasi susah dihilangkan!”
“Susah! Pokoknya udah
parah banget deh!”
*hela napas
Sedih.. bagaimana kalau ternyata kebanyakan orang
berpendapat seperti itu?
Bagaimana kalau mereka beranggapan kalau korupsi ini ga akan
ada habisnya
Sampai akhirnya bosan memeranginya dan tidak ada lagi yang
peduli
Bagaimana kalau ternyata mereka “memang” sudah tidak peduli?
Tidak ada lagi kepercayaan pada pemerintah
Padahal yang milih juga mereka sendiri
Tapi mereka toh nggak peduli,
jadi ya bodo amat
Sedih..
Padahal kalau kita lihat sekarang ini, dengan begitu banyak
pemberitaan kasus korupsi di media yang merajalela sepanjang hari (alay),
bukankah ini berarti semakin banyak pelaku korupsi yang tertangkap?
Yaah, walaupun proses penegakan hukumnya masih belum
sempurna, tapi bukankah ini sebuah progress dalam perlawanan kita melawan
korupsi?
Seharusnya hal ini disambut baik oleh seluruh rakyat sama
instansi terkait buat menyempurnakan proses penegakan hukumnya,
Korupsi bisa diatasi, bisa saya yakin itu,
Kita semua harus yakin itu, semuanya dimulai dari keyakinan,
Kalo keyakinan aja kita ga punya, gimana kita mau melawan?
Masalah korupsi, kalau pengen tau negara terbersih dari
korupsi, itu salah satunya selandia baru, seharusnya kita bisa belajar dari
selandia baru itu,
Kata si
wiki sih, menurut survei yang dilakukan tahun 2011 kemarin, selandia baru
menduduki peringkat 1 negara paling bersih dari korupsi dengan nilai 1/182
Padahal,
mereka nggak punya badan semacam KPK,
nggak juga
dengan ancaman hukuman mati.
Yang patut
diapresiasi dari negara ini adalah lingkungan jujurnya.
Pernah
suatu ketika Menteri Perumahan selandia baru namanya Phil Heatley (kalo ga
salah) mengundurkan diri karena tidak sengaja membeli dua botol anggur yang
uangnya ditagih ke kartu kredit pemerintah. Nilai botol anggur ini sendiri ga
ada 1000 dollar (sekitar Rp 6,5juta saat itu).
Tingkat
kejujuran yang luar biasa di negara ini tentu nggak datang gitu aja
Selandia Baru punya lembaga yang tugasnya
membangun nilai-nilai, etika dan moral yang ada dalam masyarakat
Yah emang moral itu bisa dibilang salah satu kunci buat ngatasi
korupsi.
Pendiddikan moral, etika sejak dini dan ini bukan cuma PR nya
pemerintah ato KPK doang, tapi kita semua,
Karena pemberantasan korupsi ga akan berhasil kalo rakyat ga ikut
melawan!
Kita kekuatan terbesar coy buat ngelawan itu, jadi ayo optimis! Kita
pasti bisa!
Jangan bosan buat ngelawan! Jangan berhenti, ayo genggam tangan
saya (tangan saya sudah lama nggak di genggam, apalagi sama cewek) dan sama
sama kita lawan itu namanya korupsi, bareng-bareng!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar